PROSES
BERBANGSA DAN BERNEGARA
TERJADINYA
BANGSA DAN NEGARA INDONESIA
Republik Indonesia (RI) atau Indonesia adalah negara di Asia Tenggara,
yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara Benua Asia dan Australia
serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau, oleh karena itu ia
disebut juga sebagai Nusantara (Kepulauan Antara). Dengan populasi sebesar 222
juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpenduduk terbesar keempat
di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipun secara
resmi bukanlah negara Islam. Bentuk pemerintahan Indonesia adalah republik,
dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang
dipilih langsung. Ibukota negara ialah Jakarta. Indonesia berbatasan dengan
Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau Papua dan dengan
Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya adalah Singapura, Filipina,
Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan Andaman dan Nikobar di India.
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan
Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu
ketika Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan
Tiongkok dan India. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha telah tumbuh pada awal
abad Masehi, diikuti para pedagang yang membawa agama Islam, serta berbagai
kekuatan Eropa yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah
Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah penjajahan
Belanda, Indonesia menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II.
Selanjutnya Indonesia mendapat berbagai hambatan, ancaman dan tantangan dari
bencana alam, korupsi, separatisme, proses demokratisasi dan periode perubahan
ekonomi yang pesat.
Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa
dan agama yang berbeda. Suku Jawa adalah grup etnis terbesar dan secara politis
paling dominan. Semboyan nasional Indonesia, "Bhinneka Tunggal Ika"
("Berbeda-beda tetapi tetap satu"), berarti keberagaman yang
membentuk negara. Selain memiliki populasi padat dan wilayah yang luas,
Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat keanekaragaman hayati
terbesar kedua di dunia.
SEJARAH
Peninggalan fosil-fosil Homo erectus, yang
oleh antropolog
juga dijuluki "Manusia Jawa",
menimbulkan dugaan bahwa kepulauan Indonesia telah mulai berpenghuni pada
antara dua juta sampai 500.000 tahun yang lalu. Bangsa Austronesia, yang membentuk mayoritas
penduduk pada saat ini, bermigrasi ke Asia Tenggara dari Taiwan. Mereka tiba di
sekitar 2000 SM, dan menyebabkan bangsa
Melanesia yang telah ada lebih dahulu di sana terdesak ke
wilayah-wilayah yang jauh di timur kepulauan. Kondisi tempat yang ideal bagi
pertanian, dan penguasaan atas cara bercocok tanam padi setidaknya sejak abad ke-8 SM,[13]
menyebabkan banyak perkampungan, kota, dan kerajaan-kerajaan kecil tumbuh
berkembang dengan baik pada abad pertama masehi. Selain itu, Indonesia yang
terletak di jalur perdagangan laut internasional dan antar pulau, telah menjadi
jalur pelayaran antara India dan Cina selama beberapa abad. Sejarah Indonesia
selanjutnya mengalami banyak sekali pengaruh dari kegiatan perdagangan
tersebut. Sejak abad ke-1 kapal dagang Indonesia telah berlayar jauh, bahkan
sampai ke Afrika. Sebuah
bagian dari relief kapal di candi Borobudur, k. 800 M.
Di bawah pengaruh agama Hindu dan Buddha, beberapa kerajaan
terbentuk di pulau Kalimantan,
Sumatra,
dan Jawa sejak abad ke-4 hingga abad ke-14. Kutai,
merupakan kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri pada abad ke-4 di hulu sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Di
wilayah barat pulau Jawa, pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M berdiri kerajaan Tarumanegara.
Pemerintahan Tarumanagara dilanjutkan oleh Kerajaan Sunda dari tahun
669 M sampai 1579 M. Pada abad ke-7 muncul kerajaan Malayu yang berpusat di Jambi,
Sumatera. Sriwijaya
mengalahkan Malayu dan muncul sebagai kerajaan maritim yang paling perkasa di
Nusantara. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatera, Jawa, semenanjung Melayu,
sekaligus mengontrol perdagangan di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Cina
Selatan. Di bawah pengaruh Sriwijaya, antara abad ke-8 dan ke-10 wangsa Syailendra
dan Sanjaya
berhasil mengembangkan kerajaan-kerajaan berbasis agrikultur di Jawa, dengan peninggalan
bersejarahnya seperti candi Borobudur
dan candi Prambanan.
Di akhir abad ke-13, Majapahit
berdiri di bagian timur pulau Jawa. Di bawah pimpinan mahapatih Gajah Mada, kekuasaannya
meluas sampai hampir meliputi wilayah Indonesia kini; dan sering disebut
"Zaman Keemasan" dalam sejarah Indonesia.
Kedatangan pedagang-pedagang Arab
dan Persia
melalui Gujarat, India, kemudian membawa agama Islam. Selain itu
pelaut-pelaut Tiongkok
yang dipimpin oleh Laksamana Cheng Ho
(Zheng He) yang beragama Islam, juga pernah menyinggahi wilayah ini pada awal abad ke-15. Para
pedagang-pedagang ini juga menyebarkan agama Islam di beberapa wilayah
Nusantara. Samudera Pasai yang berdiri pada tahun 1267,
merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia.
Ketika orang-orang Eropa datang pada awal abad ke-16, mereka
menemukan beberapa kerajaan yang dengan mudah dapat mereka kuasai demi
mendominasi perdagangan rempah-rempah. Portugis pertama kali mendarat di dua
pelabuhan Kerajaan
Sunda yaitu Banten
dan Sunda Kelapa, tapi dapat diusir dan bergerak ke
arah timur dan menguasai Maluku.
Pada abad ke-17, Belanda muncul sebagai
yang terkuat di antara negara-negara Eropa lainnya, mengalahkan Britania Raya dan Portugal (kecuali untuk
koloni mereka, Timor
Portugis). Pada masa itulah agama Kristen
masuk ke Indonesia sebagai salah satu misi imperialisme lama yang dikenal
sebagai 3G, yaitu Gold, Glory, and Gospel. Belanda menguasai
Indonesia sebagai koloni hingga Perang Dunia II, awalnya
melalui VOC,
dan kemudian langsung oleh pemerintah Belanda sejak awal abad ke-19.
Di bawah sistem Cultuurstelsel (Sistem
Penanaman) pada abad ke-19, perkebunan besar dan penanaman paksa
dilaksanakan di Jawa, akhirnya menghasilkan keuntungan bagi Belanda yang tidak
dapat dihasilkan VOC. Pada masa pemerintahan kolonial yang lebih bebas setelah 1870, sistem ini dihapus.
Setelah 1901 pihak Belanda memperkenalkan
Kebijakan
Beretika, yang termasuk reformasi politik yang terbatas dan
investasi yang lebih besar di Hindia-Belanda.
Pada masa Perang Dunia II, sewaktu Belanda dijajah oleh
Jerman, Jepang menguasai
Indonesia. Setelah mendapatkan Indonesia pada tahun 1942, Jepang melihat bahwa
para pejuang Indonesia merupakan rekan perdagangan yang kooperatif dan bersedia
mengerahkan prajurit bila diperlukan. Soekarno, Mohammad Hatta, KH. Mas Mansur, dan Ki Hajar Dewantara diberikan penghargaan oleh Kaisar Jepang
pada tahun 1943..
Pada Maret 1945
Jepang membentuk sebuah komite untuk kemerdekaan Indonesia. Setelah perang Pasifik berakhir
pada tahun 1945, di bawah tekanan organisasi pemuda, Soekarno-Hatta
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah kemerdekaan,
tiga pendiri bangsa yakni Soekarno,
Mohammad Hatta, dan Sutan Sjahrir
masing-masing menjabat sebagai presiden, wakil presiden, dan perdana menteri. Dalam
usaha untuk menguasai kembali Indonesia, Belanda mengirimkan pasukan mereka.
Usaha-usaha berdarah untuk meredam pergerakan
kemerdekaan ini kemudian dikenal oleh orang Belanda sebagai 'aksi kepolisian' (Politionele
Actie), atau dikenal oleh orang Indonesia sebagai Agresi Militer. Belanda
akhirnya menerima hak Indonesia untuk merdeka pada 27 Desember 1949 sebagai negara federal yang disebut Republik
Indonesia Serikat setelah mendapat tekanan yang kuat dari kalangan
internasional, terutama Amerika
Serikat. Mosi Integral Natsir pada tanggal 17 Agustus 1950, menyerukan kembalinya
negara kesatuan Republik Indonesia dan membubarkan Republik Indonesia Serikat.
Soekarno kembali menjadi presiden dengan Mohammad Hatta sebagai wakil presiden
dan Mohammad Natsir sebagai perdana menteri.
Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pemerintahan Soekarno
mulai mengikuti sekaligus merintis gerakan
non-blok pada awalnya, kemudian menjadi lebih dekat dengan blok sosialis,
misalnya Republik
Rakyat Cina dan Yugoslavia.
Tahun 1960-an menjadi saksi terjadinya konfrontasi militer terhadap negara
tetangga, Malaysia
("Konfrontasi"),
dan ketidakpuasan terhadap kesulitan ekonomi yang semakin besar. Selanjutnya
pada tahun 1965 meletus kejadian G30S yang menyebabkan kematian 6 orang jenderal dan sejumlah perwira menengah lainnya.
Muncul kekuatan baru yang menyebut dirinya Orde Baru
yang segera menuduh Partai
Komunis Indonesia sebagai otak di belakang kejadian ini dan
bermaksud menggulingkan pemerintahan yang sah serta mengganti ideologi nasional
menjadi berdasarkan paham sosialis-komunis. Tuduhan ini sekaligus dijadikan alasan untuk
menggantikan pemerintahan lama di bawah Presiden Soekarno.
Jenderal Soeharto menjadi presiden
pada tahun 1967 dengan alasan untuk
mengamankan negara dari ancaman komunisme.
Sementara itu kondisi fisik Soekarno sendiri semakin melemah. Setelah Soeharto
berkuasa, ratusan ribu warga Indonesia yang dicurigai terlibat pihak komunis
dibunuh, sementara masih banyak lagi warga Indonesia yang sedang berada di luar
negeri, tidak berani kembali ke tanah air, dan akhirnya dicabut kewarganegaraannya.
Tiga puluh dua tahun masa kekuasaan Soeharto dinamakan Orde Baru,
sementara masa pemerintahan Soekarno disebut Orde Lama.
Soeharto menerapkan ekonomi neoliberal
dan berhasil mendatangkan investasi
luar negeri yang besar untuk masuk ke Indonesia dan menghasilkan pertumbuhan
ekonomi yang besar, meski tidak merata. Pada awal rezim Orde Baru kebijakan
ekomomi Indonesia disusun oleh sekelompok ekonom lulusan Departemen Ekonomi Universitas
California, Berkeley, yang dipanggil "Mafia Berkeley".
Namun, Soeharto menambah kekayaannya dan keluarganya melalui praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme yang meluas dan
dia akhirnya dipaksa turun dari jabatannya setelah aksi demonstrasi
besar-besaran dan kondisi ekonomi negara yang memburuk pada tahun 1998.
Dari 1998 hingga 2001, Indonesia mempunyai tiga presiden: Bacharuddin
Jusuf (BJ) Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati Sukarnoputri. Pada tahun 2004 pemilu
satu hari terbesar di dunia diadakan dan dimenangkan oleh Susilo
Bambang Yudhoyono.
Indonesia kini sedang mengalami masalah-masalah
ekonomi, politik dan pertikaian bernuansa agama di dalam negeri, dan beberapa
daerah berusaha untuk mendapatkan kemerdekaan, terutama Papua. Timor Timur akhirnya resmi
memisahkan diri pada tahun 1999
setelah 24 tahun bersatu dengan Indonesia dan 3 tahun di bawah administrasi PBB menjadi negara Timor Leste.
Pada Desember 2004 dan Maret 2005, Aceh dan Nias
dilanda dua gempa bumi
besar yang totalnya menewaskan ratusan ribu jiwa. (Lihat Gempa bumi
Samudra Hindia 2004 dan Gempa bumi Sumatra Maret 2005.)
Kejadian ini disusul oleh gempa bumi di Yogyakarta
dan tsunami yang menghantam Pantai Pangandaran dan
sekitarnya, serta banjir lumpur di Sidoarjo
pada 2006 yang tidak kunjung terpecahkan.
POLITIK DAN PEMERINTAHAN
Indonesia menjalankan pemerintahan republik presidensial multipartai yang
demokratis. Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di
Indonesia didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan
yudikatif.
Kekuasaan Legislatif dipegang oleh sebuah lembaga bernama Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR). MPR pernah menjadi lembaga tertinggi negara
unikameral, namun setelah amandemen ke-4 MPR bukanlah lembaga tertinggi lagi,
dan komposisi keanggotaannya juga berubah. MPR setelah amandemen UUD 1945,
yaitu sejak 2004 menjelma menjadi lembaga bikameral yang terdiri dari 560
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang merupakan wakil rakyat melalui
Partai Politik, ditambah dengan 132 anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang
merupakan wakil provinsi dari jalur independen. Anggota DPR dan DPD dipilih
melalui pemilu dan dilantik untuk masa jabatan lima tahun. Sebelumnya, anggota
MPR adalah seluruh anggota DPR ditambah utusan golongan dan TNI/Polri. MPR saat
ini diketuai oleh Taufik Kiemas. DPR saat ini diketuai oleh Marzuki Alie,
sedangkan DPD saat ini diketuai oleh Irman Gusman.
Lembaga Eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet.
Kabinet di Indonesia adalah Kabinet Presidensial sehingga para menteri
bertanggung jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di
parlemen. Meskipun demikian, Presiden saat ini yakni Susilo Bambang Yudhoyono
yang diusung oleh Partai Demokrat juga menunjuk sejumlah pemimpin Partai
Politik untuk duduk di kabinetnya. Tujuannya untuk menjaga stabilitas
pemerintahan mengingat kuatnya posisi lembaga legislatif di Indonesia. Namun
pos-pos penting dan strategis umumnya diisi oleh menteri tanpa portofolio
partai (berasal dari seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya).
Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945
dijalankan oleh Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi,
termasuk pengaturan administrasi para hakim. Meskipun demikian keberadaan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan.
DEMOGRAFI
Menurut sensus penduduk 2000, Indonesia memiliki
populasi sekitar 206 juta, dan diperkirakan pada tahun 2006
berpenduduk 222 juta. 130 juta (lebih dari 50%) tinggal di Pulau Jawa
yang merupakan pulau berpenduduk terbanyak sekaligus pulau dimana ibukota Jakarta
berada. Sebagian besar (95%) penduduk Indonesia adalah Bangsa Austronesia, dan terdapat juga
kelompok-kelompok suku Melanesia,
Polinesia, dan Mikronesia terutama di
Indonesia bagian Timur. Banyak penduduk Indonesia yang menyatakan dirinya
sebagai bagian dari kelompok suku yang lebih spesifik, yang dibagi menurut
bahasa dan asal daerah, misalnya Jawa,
Sunda,
Madura,
Batak,
dan Minangkabau.
Selain itu juga ada penduduk pendatang yang jumlahnya
minoritas diantaranya adalah etnis Tionghoa, India, dan Arab.
Mereka sudah lama datang ke Nusantara melalui perdagangan sejak abad ke 8 M dan
menetap menjadi bagian dari Nusantara. Di Indonesia terdapat sekitar 4 juta
populasi etnis Tionghoa. Angka ini berbeda-beda karena hanya pada tahun 1930
dan 2000 pemerintah melakukan sensus dengan menggolong-golongkan masyarakat
Indonesia ke dalam suku bangsa dan keturunannya.
Islam
adalah agama mayoritas yang
dipeluk oleh sekitar 85,2% penduduk Indonesia, yang menjadikan Indonesia negara
dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Sisanya beragama Protestan
(8,9%), Katolik (3%), Hindu (1,8%), Buddha (0,8%), dan
lain-lain (0,3%). Selain agama-agama tersebut, pemerintah Indonesia juga secara
resmi mengakui Konghucu. Kebanyakan penduduk Indonesia
bertutur dalam bahasa daerah
sebagai bahasa ibu,
namun bahasa resmi
negara, yaitu bahasa
Indonesia, diajarkan di seluruh sekolah-sekolah di negara ini dan
dikuasai oleh hampir seluruh penduduk Indonesia.
KEBUDAYAAN DAN
WARISAN
Indonesia memiliki sekitar 300 kelompok etnis, tiap etnis memiliki
warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, dipengaruhi oleh kebudayaan
India, Arab, Cina, Eropa, dan termasuk kebudayaan sendiri yaitu Melayu.
Contohnya tarian Jawa dan Bali tradisional memiliki aspek budaya dan mitologi Hindu,
seperti wayang kulit yang menampilkan kisah-kisah tentang kejadian mitologis
Hindu Ramayana dan Baratayuda. Banyak juga seni tari yang berisikan nilai-nilai
Islam. Beberapa di antaranya dapat ditemukan di daerah Sumatera seperti tari
Ratéb Meuseukat dan tari Seudati dari Aceh. Seni pantun, gurindam, dan
sebagainya dari pelbagai daerah seperti pantun Melayu, dan pantun-pantun
lainnya acapkali dipergunakan dalam acara-acara tertentu yaitu perhelatan,
pentas seni, dan lain-lain.
Di bidang busana warisan budaya yang terkenal di seluruh dunia adalah
kerajinan batik. Beberapa daerah yang terkenal akan industri batik meliputi
Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, Pandeglang, Garut, Tasikmalaya dan juga
Pekalongan. Kerajinan batik ini pun diklaim oleh negara lain dengan industri
batiknya. Busana asli Indonesia dari Sabang sampai Merauke lainnya dapat
dikenali dari ciri-cirinya yang dikenakan di setiap daerah antara lain baju
kurung dengan songketnya dari Sumatera Barat (Minangkabau), kain ulos dari
Sumatra Utara (Batak), busana kebaya, busana khas Dayak di Kalimantan, baju
bodo dari Sulawesi Selatan, busana berkoteka dari Papua dan sebagainya.
EKONOMI
Sistem
ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang
menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang selanjutnya berganti menjadi
Rupiah.
Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak
seutuhnya mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan
nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur
tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat
banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya
ketidakstabilan pada ekonomi negara. Pemerintahaan Orde Baru segera
menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan menekan inflasi, menstabilkan mata
uang, penjadualan ulang hutang luar negeri, dan berusaha menarik
bantuan dan investasi asing. Pada era tahun 1970-an harga minyak bumi yang meningkat
menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat pertumbuhan ekonomi
rata-rata yang tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai 1981. Reformasi
ekonomi lebih lanjut menjelang akhir tahun 1980-an, antara lain berupa
deregulasi sektor keuangan dan pelemahan nilai rupiah yang terkendali
selanjutnya mengalirkan investasi asing ke Indonesia khususnya pada
industri-industri berorientasi ekspor pada antara tahun 1989 sampai 1997
Ekonomi Indonesia mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat krisis ekonomi yang melanda sebagian besar
Asia pada saat itu, yang
disertai pula berakhirnya masa Orde Baru dengan pengunduran diri Presiden
Soeharto tanggal 21 Mei 1998.
Saat ini ekonomi Indonesia telah cukup stabil.
Pertumbuhan PDB Indonesia
tahun 2004 dan 2005 melebihi 5% dan diperkirakan akan terus berlanjut. Namun
demikian, dampak pertumbuhan itu belum cukup besar dalam mempengaruhi tingkat
pengangguran, yaitu sebesar 9,75%. Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8%
masyarakat hidup di bawah garis kemiskinan, dan
terdapat 49,0% masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang dari AS$ 2 per
hari.
Indonesia mempunyai sumber daya alam yang besar
di luar Jawa, termasuk minyak mentah,
gas alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia pengekspor
gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah mulai menjadi pengimpor
bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama
termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet. Sektor jasa adalah
penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk PDB 2005. Sedangkan sektor
industri menyumbang 40,7%, dan sektor
pertanian menyumbang 14,0%. Meskipun demikian, sektor pertanian
mempekerjakan lebih banyak orang daripada sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3%
dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa mempekerjakan 36,9%, dan sisanya
sektor industri sebesar 18,8%.
Rekan perdagangan terbesar Indonesia adalah Jepang, Amerika Serikat, dan
negara-negara jirannya yaitu Malaysia,
Singapura dan Australia. Meski kaya akan
sumber daya alam dan manusia, Indonesia masih menghadapi masalah besar dalam
bidang kemiskinan yang sebagian besar disebabkan oleh korupsi yang merajalela
dalam pemerintahan. Lembaga Transparency
International menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-143 dari
180 negara dalam Indeks
Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun 2007.
PENDIDIKAN
Sesuai dengan konstitusi yang
berlaku, yaitu berdasarkan UUD 1945
pasal 31 ayat 4 dan Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa pemerintah
Indonesia baik pusat maupun daerah mesti mengalokasikan anggaran untuk
pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD diluar gaji pendidik dan biaya kedinasan. Namun pada
tahun 2007 alokasi yang
disediakan tersebut baru sekitar 17.2 %, jauh lebih rendah dibandingkan
dengan negara Malaysia,
Thailand dan Filipina yang telah
mengalokasikan anggaran untuk pendidikan lebih dari 28%.
Referensi :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4090532
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Nusantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar